Senin, 20 Juni 2016

[Legend] Ni Timun Mas and A Giant dan Terjemahannya

Dongeng pertama yang kupilih adalah berasal dari Bali, yaitu kisah Ni Timun Mas dan Raksasa. Pertama-tama disajikan dalam bahasa Inggris, kemudian bahasa Indonesia. 

Sebagai informasi, kisah ini memiliki versi yang berbeda dengan yang biasa didengar. Tokoh hewan akan berperan banyak di sini. Penasaran? Baca aja, yuk!


Ni Timun Mas and A Giant.

Ni Timun Mas was a beautiful girl. She lived with her mother in a house near a jungle. Ni Timun Mas always helped her mother. When her mother worked in a rice field, Ni Timun Mas always stayed at home to clean up and cook. She was not allowed to go to the rice field. Her mother was afraid that a giant would kidnap her. Yes, there was a giant lived in the jungle. His name was I Latang Hidung. He loved to eat young people!



Her mother always went home in the afternoon. She always asked Ni Timun Mas not to open the door while she worked. Her mother would sing a song, "Ni Timun Mas, I'm home. Please open the door" Then Ni Timun Mas opened the door.

Sadly, it happened. I Lantang Hidung came to see the house. The giant was hungry. He banged the door. Ni Timun Mas was so scared. Because the door was not opened, the giant left. He was sure there was somebody in the house. He was hiding behind the trees.

And when her mother went home, the giant knew that the door would be opened when a song was sung. He planned to come back and he would sing the song. Ni Timun Mas told her mother about the giant. She was very happy that the door was not opened. Unfortunately, they did not know that the giant already knew their secret.

On the following afternoon, I Lantang Hidung came. The giant sing the song, "Ni Timun Mas, I'm home. Please open the door." He imitated Timun Mas mother's voice.

Of course Timun Mas thought it was her mother who came home. She opened the door and suddenly I Lantang Hidung grabbed her. The giant kidnapped her and brought her to his house in the jungle.

When her mother arrived, she was so shocked. The door was opened and her daughter was not home. She ran and cried. While she was looking for her daughter, she met a man. He was beating a cat. She felt sorry. She bought the cat from the man and kept the cat. Then she continued her journey, this time she saw a mouse was beaten by a man. She saved and bought the mouse. Later, she met a man who was beating a dog. Again, she saved and bought the dog. And finally she met a man who was trying to kill a snake. She also saved and bought the snake.

It was already dark. The mother decided to go home. She would look for her daughter later in the morning. At night, she remembered she remembered her daughter. She cried. The animals she saved were looking at her. They were carious. The cat asked her.

"Why are you crying?"

The mother was surprised. The animals could talk like humans. She explained that a giant kidnapped her daughter. The animals were so sorry. They wanted to reply her kindness. They would free Ni Timun Mas from the giant.

The animals went to the jungle. They saw the giant was sleeping and Ni Timun Mas was tied with a rope. They set a plan. The mouse would bit the rope. The cat would observe and told them when the giant woke up. The dog and the snake were ready to attack the giant.

They started to do their plan. The mouse slowly bit the rope. It started to loosen up. Finally she was free. Unfortunately, the giant woke up. The cat immediately told his friends. The mouse asked Ni Timun Mas to follow him. The dog and the snake immediately attacked the giant. The dog bit and the snake squeezed the giant, The giant was loosing so much blood. He finally died.

The animals and Ni Timun Mas arrived home. Her mother was very happy. She did not worry anymore because the giant was dead, Since then, Ni Timun Mas, her mother and the animals lived peacefully.

Terjemahannya :


 Ni Timun Mas dan Raksasa. 

NI Timun Mas adalah seorang gadis cantik. Dia tinggal bersama ibunya di sebuah rumah dekat hutan. Ni Timun Mas selalu membantu ibunya. Ketika ibunya bekerja di sawah, Ni Timun Mas selalu tinggal di rumah untuk bersih-bersih dan memasak. Dia tidak diizinkan untuk pergi ke sawah. Ibunya takut raksasa akan menculiknya. Ya, ada raksasa hidup di hutan. Namanya I Latang Hidung. Dia suka memakan anak muda!


Ibunya selalu pulang di sore hari. Dia selalu meminta Ni Timun Mas untuk tidak membuka pintu saat dia bekerja. Ibunya akan menyanyikan sebuah lagu, "Ni Timun Mas, aku pulang. Tolong buka pintu" Kemudian Ni Timun Mas membuka pintu.


Sayangnya, sesuatu terjadi. I Lantang Hidung datang untuk melihat rumahnya. Raksasa itu lapar. Dia memukul-mukul pintu. Ni Timun Mas sangat ketakutan. Karena pintu tidak dibuka, raksasa pergi. Dia yakin ada seseorang di rumah. Dia kemudian bersembunyi di balik pepohonan.


Dan ketika ibunya pulang, raksasa tahu bahwa pintu akan dibuka saat lagu itu dinyanyikan. Ia berencana untuk datang kembali dan ia akan menyanyikan lagu tersebut. Ni Timun Mas mengatakan kepada ibunya tentang raksasa. Dia sangat senang karena tak membuka pintunya. Sayangnya, mereka tidak tahu bahwa raksasa sudah tahu rahasia mereka.


Pada sore hari berikutnya, I Lantang Hidung datang. Raksasa itu menyanyikan lagu, "Ni Timun Mas, aku pulang. Tolong buka pintu." Dia menirukan suara ibu Timun Mas.


Tentu saja Timun Mas pikir itu ibunya yang datang ke rumah. Dia membuka pintu dan tiba-tiba I Lantang Hidung menangkapnya. Raksasa itu menculik dan membawa Timun Mas ke rumahnya di hutan.


Ketika ibunya tiba, dia sangat terkejut. Pintunya dibuka dan putrinya tidak ada di rumah. Dia berlari dan menangis. Saat dia sedang mencari putrinya, ia bertemu dengan seorang pria. Dia sedang memukuli seekor kucing. Ibu Timun Mas merasa kasihan. Dia membeli kucing dari pria itu dan membawanya. Kemudian ia melanjutkan perjalanannya, kali ini dia melihat tikus dipukuli oleh seorang pria. Dia menyelamatkan dan membeli tikus itu. Kemudian, dia bertemu dengan seorang pria yang memukul seekor anjing. Sekali lagi, dia menyelamatkan dan membeli anjing itu. Dan akhirnya dia bertemu dengan seorang pria yang berusaha membunuh ular. Dia juga menyelamatkan dan membeli ular itu.


Hari sudah gelap. Sang Ibu memutuskan untuk pulang. Dia akan mencari putrinya di pagi hari. Pada malam hari, dia mengingat putrinya. Dia menangis. Hewan-hewan ia disimpan menatapnya. Mereka penasaran. Si Kucing bertanya.


"Kenapa kamu menangis?"


Sang Ibu terkejut. Hewan-hewan bisa bicara seperti manusia. Dia menjelaskan bahwa raksasa menculik putrinya. Hewan-hewan itu merasa kasihan. Mereka ingin membalas kebaikannya. Mereka akan membebaskan Ni Timun Mas dari raksasa.


Hewan-hewan itu pergi ke hutan. Mereka melihat raksasa sedang tidur dan Ni Timun Mas diikat dengan tali. Mereka mengatur rencana. Si Tikus akan menggigit tali. Si Kucing akan mengamati dan memberitahu jika raksasa terbangun. Sedangkan si Anjing dan si Ular siap untuk menyerang raksasa.


Mereka mulai menjalankan rencana. Si Tikus perlahan menggigit tali. Talinya mulai longgar. Akhirnya Timun Mas bebas. Sayangnya, raksasa terbangun. Si Kucing segera memberitahu teman-temannya. Si Tikus meminta Ni Timun Mas untuk mengikutinya. Si Anjing dan si Ular segera menyerang raksasa. Si Anjing menggigit sedangkan si Ular mengikat raksasa, lalu raksasa itu kehilangan begitu banyak darah. Dia akhirnya meninggal.


Hewan-hewan itu serta Ni Timun Mas tiba di rumah. Ibunya sangat senang. Dia tidak khawatir lagi karena raksasa telah mati, Sejak saat itu, Ni Timun Mas, ibunya dan hewan-hewan itu hidup damai.





Beda, enggak? Kalau untukku sih beda. Bagi yang ingin bertanya, silakan langsung saja ke kolom komentar. Mari berdiskusi. :)


Sumber :  indonesialegend.blogspot.co.id [Bahasa Inggris]

Sabtu, 18 Juni 2016

Catatan Awal

Hmm ...
Mengingat pengunjung yang melintas takkan banyak mengingat ulang blog yang telah disinggah, maka akan kubuat ini menjadi sederhana.

Old Notes adalah blog yang berhubungan dengan segala hal mengenai tulisan. Ini tak mutlak mengenai EyD, karena dunia terlalu banyak berhubungan dengan tulisan. Bisa jadi sejarah kumasukkan, bahkan cerita buatanku sendiri juga bisa.

Oh ... dan salam kenal. Kalau ada yang mau bertukar pikiran, silakan meninggalkan jejak di kolom komentar. Hanya saja, jangan terkejut bila mengetahui usiaku, ya. :)